Ketahui 5 Tanda Tanda Melahirkan Serta Persiapannya!

Saat melahirkan, proses persalinan dapat menguji stamina fisik dan emosional sang ibu lho. Mengutip NicHD, persalinan normal biasanya dimulai antara minggu ke-37 hingga minggu ke-42 kehamilan. Sebelum 37 minggu, biasanya dapat menyebabka risiko bayi prematur.

Selain itu, terdapat pula beberapa tanda awal ketika bayi akan dilahirkan, seperti adanya kontraksi. Menurut Cheryl K. Baker, pendiri Los Angeles Birth Partners sekaligus seorang pendidik persalinan bersertifikat, gejala tersebut bisa berlangsung dalam beberepa menit.

“Bukti paling jelas tanda mau melahirkan berasal dari kontraksi yang semakin lama, lebih teratur, dan semakin dekat. Terdapat beberapa lonjakan yang berlangsung dalam beberapa menit,” ujar Cheryl. 

Ya, kondisi tersebut biasanya dapat terjadi seminggu menjelang melahirkan dan merupakan tanda bahwa persalinan akan segera dimulai. Lantas, indikasi apam saja yang perlu diperhatikan? Nah, simak ulasan sebagai berikut!

Tanda tanda melahirkan

Beberapa ibu hamil mungkin akan mengalami gejala berikut menjelang melahirkan, adapun  berikut tanda tanda melahirkan seperti yang dirangkum dari laman HaiBunda, yaitu:

1. Kontraksi

Kontraksi merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam proses persalinan. Gejala ini biasanya jadi tanda seseorang akan segera melahirkan. Ketika kontraksi, ibu hamil mungkin mulai merasakan perut yang kencang dan keras.

Mendekati persalinan, intensitas kontraksi akan semakin kuat, lebih sering, dan dapat bertahan lebih dari satu menit. Ketika kontraksi mulai terjadi setiap 4 hingga 5 menit, ibu hamil mungkin dapat melakukan persalinan dalam waktu 1 hingga 2 hari.

2. Berat badan turun

Tidak sedikit dari ibu hamil mungkin tidak memperkirakan berat badannya akan menurun sampai setelah melahirkan. Akan tetapi, beberapa di antaranya dapat mengalami penurunan berat badan 1 sampai 3 pon dalam 1 hingga 2 hari sebelum melahirkan.

Penurunan ini bukan terjadi karena lemak yang hilang ya. Sebaliknya, tubuh membuang kelebihan berat badan dari air karena cairan ketuban menjadi lebih sedikit dan meningkatnya keinginan buang air kecil menjelang akhir kehamilan.

3. Nyeri punggung

Nyeri punggung sering terjadi selama kehamilan karena persendian dan ligamen yang secara alami mengendur sebagai persiapan untuk melahirkan. Namun meskipun ibu hamil selalu merasakan nyeri selama kehamilan, nyeri punggung sebelum persalinan berbeda dan terasa lebih tidak nyaman.

4. Pecah ketuban

Satu tanda paling jelas yang menunjukkan ibu mau melahirkan adalah pecah ketuban. Kantung ini berisi cairan yang berfungsi melindungi bayi saat tumbuh dan berkembang di dalam rahim.

Saat kantung ketuban ini pecah, maka persiapan melahirkan harus segera dilakukan baik secara normal maupun caesar. Upaya ini harus dilakukan untuk menghindari risiko bayi keracunan air ketuban dan dapat meningkatkan risiko infeksi.

5. Diare

Diare juga bisa menjadi tanda melahirkan, Saat ibu mulai mendekati tanggal persalinan, normal untuk mengalami buang air besar. Hal tersebut disebabkan karena tubuh menghasilkan hormon yang disebut prostaglandin saat bersiap melahirkan.

Persiapan melahirkan

Nah, demi mencegah risiko yang terjadi ketika mau melahirkan, ada baiknya Anda melakukan beberapa persiapan ini yang bertujuan untuk menyiapkan semua kebutuhan selama kehamilan maupun proses melahirkan.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini beberapa persiapan melahirkan yang perlu dilakukan yakni diantaranya seperti:

1. Buat rencana kelahiran 

Rencana kelahiran perlu dipersiapkan sebelumnya. Sehingga, Anda memiliki pemahaman tentang bagaimana idealnya pembukaan akan segera terjadi dan tahu apa yang penting selama persalinan.

2. Menjaga kebugaran

Menjaga tubuh agar tetap bugar dan sehat bagi ibu hamil sangatlah penting. Sehingga dianjurkan untuk berolahraga sebagai cara yang baik untuk memelihara stamina tubuh, olahraga ringan seperti jalan sehat ataupun yoga cocok untuk ibu hamil.

 3. Pelajari beberapa posisi persalinan

Ada banyak beberapa posisi persalinan yang perlu Anda ketahui, seperti posisi membungkuk, berlutut, atau bertumpu pada tangan dan lutut demi membantu meredakan nyeri, hingga posisi semi duduk atau berbaring miring.